Investasi Mandiri4ever
Investasi kecil hasil melimpah. Investasi dari anda, oleh anda dan untuk anda.

Ebook Penghasil Uang Jutaan Rupiah
Dengan Ebook ini anda akan mendapatkan uang jutaan rupiah dari internet.

Modifikasi Blog
Ingin tahu cara memodifikasi blog? Caranya hanya ada di sini.

Bisnis Online
Cara-cara untuk mendapatkan uang dari internet hanya ada di sini.

Makalah4ever.Com
Kumpulan Makalah terbaik dan terbaru hanya ada di sini.

Puisi Mandiri4ever.Com
Kumpulan Puisi-puisi terbaik dan terbaru hanya ada di sini.
Widget by mandiri4ever.com

Selasa, 08 Juni 2010

Adobe Reader 8

Adobe Reader 8 adalah suatu software/perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah dokumen Portable Document Format (PDF).
bagi siapa saja yang ingin mendownload Adobe Reader 8 tersebut, maka Klik Di Sini!!! untuk mendownloadnya.

Game Millionaire Indonesia

Langsung aja dech,,,,,
kami yakin semua juga pasti tahu dengan game yang satu ini, jadi bagi siapa saja yang ingin mendownload Game Millionaire Indonesia tersebut, maka Klik Di Sini!!! untuk mendownloadnya.

Font Distro

Font Distro adalah jenis huruf/kumpulan jenis-jenis huruf yang biasanya digunakan untuk memberi tulisan di T-Shirt dan lain-lain.
bagi siapa saja yang ingin mendownload Font Distro tersebut, maka Klik Di Sini!!! untuk mendownloadnya.

Disk Digger

Disk Digger merupakan software/program gratis yang dapat digunakan untuk mengembalikan atau merestore file tersebut. Program ini lebih dispesialisasikan ke file dokumen dan multimedia. DiskDigger adalah aplikasi desktop yang melakukan scan sektor-sektor dari media fisik harddisk Anda yang mencari file media baik komplit atau pecahannya. Tidak seperti tool file recovery lain yang mencari semua file tipe lain, DiskDigger berfokus pada tipe file yang seringkali dihapus dan perlu direcover.
bagi siapa saja yang ingin mendownload Disk Digger tersebut, maka Klik Di Sini!!! untuk mendownloadnya.

DeepFreeze

DeepFreeze adalah salah satu software yang digunakan untuk membekukan suatu Drive dalam hardisk. dengan dibekukannya Drive tersebut maka semua perubahan yang terjadi pada ruang Drive tersebut apabila komputer dimatikan atau restart maka semua perubahan itu tidak akan ada karena Drive tersebut sudah beku, jadi tidak bisa menerima perubahan apapun.
Catatan: kalau kita ingin melakukan setting atau melakukan perubahan pada Drive yang sudah di DeepFreeze tersebut maka kita harus membuka dulu atau menon-aktifkan DeepFreezenya terlebih dahulu dengan cara double klik pada icon DeepFreeze tersebut bersmaan dengan tombol "Shift" pada keyboard (Shift + double klik) setelah itu komputer kita harus direstart. setelah melakukan setting atau perubahannya selesai, untuk mengaktifkan DeepFreeze kembali, maka restart kembali komputer anda.
bagi siapa saja yang ingin mendownload DeepFreeze tersebut, maka Klik Di Sini!!! untuk mendownloadnya.

Creator Tema Hp Sony Ericsson V.4.12.4 (untuk tipe K310i, K510i, dsb)

Creator Tema Hp Sony Ericsson V.4.12.4 adalah salah satu software yang digunakan untuk membuat Tema Hp Sony Ericsson untuk tipe K310i, K510i, dan banyak lagi yang lainnya. menggunakan software ini sangat gampang sekali, semua juga pasti bisa kok, karena kita hanya memilih tipe Hp yang ingin kita buatkan tema-nya dan mengubah warna, backgourd, dan yang lainnya sesuai yang kita inginkan.
bagi siapa saja yang ingin mendownload Creator Tema Hp Sony Ericsson V.4.12.4 tersebut, maka Klik Di Sini!!! untuk mendownloadnya.

Animasi Destop

Animasi Destop adalah salah satu bentuk animasi pada destop komputer . ada yang besar, ada yang kecil, ada binatang, ada yang berupa logo, dsb.
bagi siapa saja yang ingin mendownload animasi destop tersebut, maka Klik Di Sini!!! untuk mendownloadnya.

Bisnis Kami

INGIN PUNYA PENGHASILAN DARI INTERNET????

Ayo Gabung Bersama Caprux.Com karena hanya dengan cara ini anda bisa lebih mudah mendapatkan penghasilan dari internet. Dengan bergabungnya anda di Caprux.Com maka kami dari pihak Caprux.Com akan memandu anda agar bisa menghasilkan uang dari internet. Anda gak usah bingung karena anda tidak tahu bagaimana caranya untuk menghasilkan uang dari internet tanpa harus bekerja keras memeras keringat. Bisnis online yang kami jalin sudah dilakukan dengan berbagai pihak. Dengan hasil yang memuaskan. Anda harus ingat!!!! semua ini gratis loo...... tanpa dipungut biaya sepeserpun. dan dijamin anda akan mempunyai hasil yang memuaskan. Bagi anda yang mau bergabung bersama Caprux.Com, dan mulai berbisnis bersama kami, maka anda tinggal Klik Di Sini!!! lalu anda tinggal bergabung/daftar bersama kami dijamin anda pasti puas karena baru bergabung saja anda sudah mendapat uang sebesar Rp. 100.000,00. Ayo buruan gabung bersama Caprux.Com.

Langkah Selanjutnya bagi anda yang berminat meraih keuntungan yang besar dari bisnis internet maka ada beberapa cara yaitu dintaranya bukalah iklan yang kami sediakan, karena di dalam iklan yang kami sediakan tersebut terdapat cara-cara untuk mendapatkan uang dari hasil internet dengan jumlah yang sangat besar. anda tidak percaya???? coba aja buktikan sendiri dengan cara mengklik iklan yang kami sediakan yang bertemakan "dapat uang dari internet dengan jumlah uang yang sangat besar". kalu masalah judul dalam iklannya terserah kalian aja dech,,,,, klik saja iklan yang kalain mau. DIJAMIN ANDA SEMUA PENASARAN. jadi ayo jangan bingung dan bimbang lagi, cari tau caranya dengan cara Klik Iklan yang Kami Sediakan. Anda semua mau dapat uang kan??? jadi tunggu apalagi...... Ayoooooo Serbu Iklan Kami............ Caprux.Com (Biarpun Caprux Tapi Bermanfaat).

Senin, 07 Juni 2010

Contoh Makalah

Makalah....... Makalah........ dan Makalah........
kata itulah yang sering membuat para siswa pusing, secara garis besar makalah adalah salah satu jenis karya tulis atau karya ilmiah yang biasanya ditugaskan kepada para siswa dalam memenuhi syarat naik ke kelas 3 SMA atau sederajat. Sering kali makalah membuat siswa tertekan, pusing, bahkan ada yang sampai sakit atau bisa dibilang stresss karna memikirkan makalah. Sebenarnya pembutan makalah itu gak susah2 amat kok,,,, cuman orang berfikirnya kalau makalah itu susah,,,, meskipun dia belum mencobanya. Cya udah gak pha2 xox..... yang lalu biarlah berlalu. kini anda gak usah bingung dan khawatir lagi, karena sekarang kami akan memberikan anda contoh makalah yang sudah jadi100%.
Bagi siapa saja yang ingin mendownload contoh makalah yang kami berikan, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!! semoga bermanfaat.

Contoh Brosur

Anda bingung dalam membuat brosur???? sekarang anda gak usah bingung karena kami akan memberikan contoh brosur kepada anda, jadi bagi siapa saja yang ingin mendownload contoh brosur tersebut, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!! semoga bermanfaat.

Logo SMA Negeri 1 Tanjungsiang

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Logo Tersebut, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Logo IAIN Sunan Gunung Djati Bandung

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Logo Tersebut, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Logo SMK 2 Subang

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Logo Tersebut, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Logo SMK Al-Mumtaz

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Logo Tersebut, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Logo Elektronika SMK Al-Mumtaz

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Logo Tersebut, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Logo UNSUB

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Logo Tersebut, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Logo SMK YPGU Sumedang

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Logo Tersebut, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Logo PA SMA Negeri 1 Tanjungsiang

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Logo Tersebut, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Logo IRMA SMA Negeri 1 Tanjungsiang

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Logo Tersebut, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Logo UNSAP

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Logo Tersebut, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Logo PASKIBRA SMA Negeri 1 Tanjungsiang

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Logo Tersebut, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Logo PMR SMA Negeri 1 Tanjungsiang

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Logo Tersebut, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Logo OSIS

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Logo Tersebut, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Logo PRAMUKA

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Logo Tersebut, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Logo SMP Negeri 2 Tanjungsiang

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Logo Tersebut, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Logo UPI Bandung

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Logo Tersebut, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Logo MA Al-Istiqomah

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Logo Tersebut, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (GAYA HIDUP ISLAMI DAN GAYA HIDUP JAHILI)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul GAYA HIDUP ISLAMI DAN GAYA HIDUP JAHILI, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (MAKNA ISLAM)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul MAKNA ISLAM, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (ISLAM AGAMA YANG BENAR)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul ISLAM AGAMA YANG BENAR, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (GENERASI MENINGGALKAN SHALAT & MENGIKUTI SYAHWAT)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul GENERASI MENINGGALKAN SHALAT & MENGIKUTI SYAHWAT, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (DAHSYATNYA GELOMBANG PENGHANCUR IMAN DAN AKHLAK)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul DAHSYATNYA GELOMBANG PENGHANCUR IMAN DAN AKHLAK, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (MASALAH MENGADA-ADA DALAM BERIBADAH)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul MASALAH MENGADA-ADA DALAM BERIBADAH, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (JIHAD ADALAH JALAN YANG SELAMAT)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul JIHAD ADALAH JALAN YANG SELAMAT, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (SHALAT SEBAGAI KEWAJIBAN ORANG MUSLIM)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul SHALAT SEBAGAI KEWAJIBAN ORANG MUSLIM, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (TEGAKKAN SUNNAH HAPUSKAN BID'AH)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul TEGAKKAN SUNNAH HAPUSKAN BID'AH, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (KENIKMATAN YANG AGUNG DAN SEMPURNA)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul KENIKMATAN YANG AGUNG DAN SEMPURNA, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (URGENSI TAUHID DALAM MENGANGKAT DERAJAT DAN MARTABAT KAUM MUSLIMIN)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul URGENSI TAUHID DALAM MENGANGKAT DERAJAT DAN MARTABAT KAUM MUSLIMIN, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (SYIRIK PENYEBAB KERUSAKAN DAN BAHAYA BESAR)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul SYIRIK PENYEBAB KERUSAKAN DAN BAHAYA BESAR, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (SUDAH TERUJIKAH IMAN KITA)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul SUDAH TERUJIKAH IMAN KITA, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (PERISTIWA HARI AKHIR)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul PERISTIWA HARI AKHIR, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (HAMBA ALLAH DAN UMMAT NABI MUHAMMAD SAW)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul HAMBA ALLAH DAN UMMAT NABI MUHAMMAD SAW, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (SYAHADAT MUHAMMAD RASULULLAH)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul SYAHADAT MUHAMMAD RASULULLAH, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (DOSA SEPUTAR MAYYIT DAN KUBURAN)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul DOSA SEPUTAR MAYYIT DAN KUBURAN, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (BERIMAN KEPADA NABI MUHAMMAD SAW)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul BERIMAN KEPADA NABI MUHAMMAD SAW, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (BAHAYA SYIRIK DAN KEUTAMAAN TAUHID)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul BAHAYA SYIRIK DAN KEUTAMAAN TAUHID, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Khutbah Jum'at (ANTARA SUNNAH)

Bagi siapa saja yang ingin mendownload Khutbah Jum'at yang berjudul ANTARA SUNNAH, maka Klik Di Sini untuk mendownloadnya!!!

Minggu, 06 Juni 2010

Album Ungu

Album Tempat Terindah
Album Melayang
Album Untukmu Selamanya
  • Aku Datang untuk Mencintaimu
  • Untukmu Selamanya
  • Kekasih Gelapku
  • Bukan Aku
  • Ijinkan Aku
  • Cerita Bersamamu
  • Apalah Arti Cinta
  • Saat Indah Bersamamu
  • Waktu yang Dinanti
  • Lagu Cinta
  • Penyanyi Jalanan
  • Cinta Dalam Hati
  • Disini untukmu
  • Tiada yang Seperti Dirimu
  • Untuk Kutemukan
Album Penguasa Hati
  • Akulah Cintamu
  • Badai Kini Berlalu
  • Beri Aku Waktu
  • Dilema Cinta
  • Hampa Hatiku
  • Indonesiaku
  • Kau Tahu
  • Ku Ingin Selamanya
  • Luka Disini
  • Penguasa Hatiku
  • Terang Dalam Gelapku
  • Yang Pertama

Bukti Candi Borobudur Merupakan Ciri Khas Arsitektur Budha di Indonesia

Adapun bukti candi Borobudur merupakan ciri khas arsitektur Budha di Indonesia, diantaranya.

1) Pembangun candi Borobudur. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Budha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra.

2) Bangunan candi Borobudur. Bangunan candi Borobudur dibagi menjadi tiga bagian. Pembagian manjadi tiga tersebut sesuai benar dengan tiga lambang atau tingkat dalam suatu ajaran Budha yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu yang masing-masing mempunyai pengertian.

3) Relief candi Borobudur. Candi Borobudur memiliki 1460 relief. Keseluruhan relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan atau menceritakan ajaran sang Budha.

4) Patung Budha candi Borobudur. Candi Borobudur memiliki 504 patung Budha. Patung Budha tersebut memiliki sikap tangan yang berbeda-beda yang memiliki makna sikap tangan sang Budha.

Berdasarkan bukti-bukti tersebut maka dapat disimpulkan bahwa candi Borobudur merupakan ciri khas arsitektur Budha yang ada di Indonesia.

Pengaruh Candi Borobudur Terhadap Inspiratif Pembangunan di Indonesia

Keberadaan candi Borobudur ditemukan oleh Gubernur Jenderal Sir Thomas Raffles pada tahun 1814. Saat itu Belanda dan Inggris berperang dan sempat wilayah nusantara dipimpin oleh Inggris. Saat Raffles berkunjung ke Semarang, ia mendapat laporan ada bukit yang penuh dengan relief. Bersama dengan H.C. Cornelius, seorang Belanda, disertai 200 orang dimulailah pembersihan situs berbentuk bukit tersebut.

Tahun 1835 dan seterusnya mulailah tampak wujud sebenarnya bagian atas candi, diteruskan bertahun-tahun hingga dianggap selesai pada tahun 1850-an. Dan pada tahun 1873 seorang artis Belanda, F.C. Wilsen, menerbitkan monograf pertama relief-relief candi Borobudur, hingga kemudian Isidore van Kinsbergen memotret candi tersebut. Namun saat itu status dan struktur candi Borobudur masih diyakini tak stabil.

Awal abad ke-20 dilakukan restorasi besar-besaran oleh Theodoor van Erp, yang bertugas di Magelang, sekaligus tergabung ke dalam Borobudur Commission. Erp melakukan metoda yang disebut anastylosis, yaitu suatu metoda untuk merekonstruksi bangunan tua bersejarah dengan perhitungan, simulasi, disassembly dan disusun kembali dengan bantuan batu, plester, semen untuk menahan struktur dan bagian yang telah hilang. Namun upaya ini kurang sukses karena kurangnya dana, sehingga Erp hanya fokus pada restorasi struktur dan drainase.

Tahun 1973 hingga 1984 UNESCO ikut membantu dalam upaya restorasi dan pendanaan candi ini. Dibongkar lebih lengkap, struktur tanah dan bukit diperkuat, serta kembali batu-batu disusun hingga tampak kemegahannya hingga sekarang. UNESCO pun memasukkannya ke dalam daftar World Heritage Site atau Warisan Dunia UNESCO.

21Januari 1985 beberapa stupa hancur karena serangan ledakan bom. Beberapa waktu lalu pembangunan di sekeliling candi juga menjadi isu kontroversial. Terakhir, kejadian gempa di Yogyakarta tidak membuat kerusakan struktur candi ini.

Inspiratif Pembangunan Candi Borobudur

Sejarah pembangunan candi Borobudur menuai berbagai kendala. “Tantangan yang pertama adalah masalah biaya dan dana”, demikian yang disampaikan bapak Matori, BA selaku pencetus ide dibangunnya candi Borobudur. “Namun, berkat kerja sama dari berbagai pihak dan kegigihan dalam mewujudkan obsesi, kendala tersebut dapat diatasi”. Seperti yang disampaikan bahwa dana pembangunan pada waktu itu diperoleh dari iuran BP3 dan juga dari hasil penjualan panen kedelai karena memang pada waktu itu masih terdapat lahan kosong yang dapat dimanfaatkan. “Tantangan kedua adalah teknis pembuatan”.

Demikian keterangan selanjutnya. Sebab, menurut bapak Matori, BA bahwa waktu itu belum mempunyai arsitektur yang handal. Tukang-tukangnya hanya dari orang dalam sendiri yang awan tentang teknik pembuatan candi. Pembuatan candi dilakukan dengan cara bongkar pasang. Kesulitan teknis pembuatan ini juga sempat disampaikann oleh bapak Ibnu Mondir. Menurutnya,sulit sekali menemukan orang yang mampu menirukan sesuatu dengan tingkat kemiripan yang tinggi. Apalagi menirukan bangunan Candi Borobudur yang memiliki tiga bagian, yakni Kamadhatu (bagian dasar), Rupadhatu (tubuh), dan Arupadhatu (atap).

Perlu diketahui bahwa pembangunan candi itu menggunakan bahan-bahan hanya dari bata merah, pasir, dan semen. Ini dimaksudkan agar bangunan tahan beberapa lama sampai 50 tahunan. Arsitek bangunan, bapak Matori, BA didampingi oleh Bapak Subandi S.Pd mantan guru BP yang sekarang alih tugas di SMA Negeri Tanjungaanom Alasan dibangunnya replica candi adalah menanamkan dan menumbuhkan perasaan cinta budaya bangsa sendiri, utamanya peninggalan-peninggalan sejarah. Agar para siswa yang hidup dalam era yang serba modern tetap mengenal dan mencintai sejarah bangsanya. “Sebab, untuk menjadi bangsa yang besar harus mengetahui seluk-beluk sejarah bangsanya“.

Rencana awal pembangunan candi Borobudur adalah menolong siswa yang tidak bisa mengikuti tur ke Borobudur untuk bisa melihat dan mengerti melalui bentuk replikanya. Disamping itu, bangunan ini dimanfaatkan untuk taman IPS, keindahan sekolah dan kemegahan sekolah. Satu hal yang menjadi catatan bahwa replica candi demikian telah menjadi warna tersendiri bagi SMP Negeri 1 Prambon, yang pada akhirnya menjadi ciri khas yang ditampilkan candi Borobudur itu merupakan tumpukan batu yang diletakkan di atas gundukan tanah sebagai intinya, sehingga bukan merupakan tumpukan batuan yang masif. Inti tanah juga sengaja dibuat berundak-undak dan bagian atasnya diratakan untuk meletakkan batuan candi.

Candi Borobudur itu terdiri dari 10 tingkat dengan 3 bagian utama yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu. Inti tanah yang berfungsi sebagai tanah dasar atau tanah fondasi candi Borobudur dibagi menjadi 2, yaitu tanah urug dan tanah asli pembentuk bukit.Tanah urug adalah tanah yang sengaja dibuat untuk tujuan pembangunan candi Borobudur, disesuaikan dengan bentuk bangunan candi.

Dalam kunjungan kerja ke Semarang pada tahun 1814, Raffles mendapat laporan perihal adanya monumen di daerah Kedu. Akhirnya, ia segera memerintahkan HC Cornelius, seorang arkeolog yang berpengalaman untuk menyurvei keberadaan candi tersebut.

Dalam laporannya, Cornelius berhasil menemukan reruntuhan candi yang tertutup pepohonan dan semak-semak. Di berbagai tempat dia menemukan bongkahan batu yang dikenal sebagai bangunan candi. Dibantu penduduk setempat, Cornelius memulai pekerjaan membongkar berbagai tumbuhan yang menyelimuti bangunan tersebut. Selama dua bulan para pekerja akhirnya berhasil membuka tabir rahasia bangunan candi. Walaupun yang kelihatan baru sebagian saja, penemuan itu merupakan awal kebangkitan Borobudur.

Pada tahun 1817 dan 1825, bangunan candi dibersihkan lebih lanjut. Tahun 1835, Residen Kedu, Hartmann, memerintahkan agar membersihkan apa saja yang menutupi candi. Atas perintahnyalah, Borobudur menampakkan kemegahannya kembali. Seorang pelukis bernama FC Wilson ditugaskan pemerintah Belanda menggambar relief-relief candi. Ia berhasil menyelesaikan 476 relief gambar selama empat tahun.

Borobudur mulai menjadi daya tarik dunia saat terbitnya Monografi candi Borobudur pada tahun 1873. Setahun kemudian, buku itu diterbitkan dalam bahasa Prancis, hingga akhirnya Borobudur semakin dikenal luas.

Pada tahun 1882, ada ide agar relief-relief yang ada dibongkar saja dan dimasukkan ke dalam museum. Untunglah, ide ini tidak jadi dilaksanakan, sebab pada tahun berikutnya, pemerintah menugasi Groeneveldt, ahli sejarah Belanda untuk meneliti kembali candi Borobudur yang dikabarkan hampir runtuh. Ternyata, Groeneveldt berpendapat lain, Borobudur tidak perlu dikhawatirkan punah seperti laporan-laporan sebelumnya.

Ijzerman, Insinyur Belanda, pada 1885 menyelidiki reruntuhan candi Borobudur. Batu demi batu dia amati, relief demi relief dia pelajari, akhirnya berhasil menemukan relief yang bersumber dari naskah Maha Karmawibhangga (hukum sebab akibat). Lalu, dia pun mengimbau pemerintahan kolonial agar berusaha menyelamatkan bangunan bersejarah itu.

Candi Borobudur Sebagai Pusat Perayaan Hari Keagamaan

Setiap tahun pada bulan purnama penuh pada bulan Mei atau bulan Juni pada tahun kabisat, umat Budha di Indonesia memperingati hari raya Waisak di candi Borobudur. Hari raya Waisak diperingati sebagai hari kelahiran, kematian dan saat ketika Sidharta Gautama memperoleh kebijaksanaan tertinggi dengan menjadi Budha Shakyamuni. Ketiga peristiwa ini disebut sebagai Trisuci Waisak. Upacara Waisak dipusatkan pada tiga buah candi Budha dengan berjalan dari candi Mendut ke candi Pawon dan berakhir di candi Borobudur.

Perayaan hari raya Waisak di candi Borobudur tidak hanya dilakukan oleh umat Budha yang ada di Indonesia saja, wisatawan asing pun sering melaksanakan hari raya tersebut di candi Borobudur. Selain dari perayaan hari raya Waisak, candi Borobudur juga sering digunakan sebagai tempat dilaksanakannya hari raya keagamaan lainnya. Dengan demikian candi Borobudur memiliki perkembangan dalam bidang budaya terutama dalam bidang keagamaan atau kepercayaan.

Candi Borobudur Sebagai Tempat Wisata Ziarah

Disamping sebagai pusat wisata budaya seperti selama ini kita kenal, candi Borobudur juga sangat potensial sebagai pusat wisata ziarah. Wisata ziarah merupakan salah satu preferensi calon konsumen (wisatawan) terhadap atribut keagamaan Budha dari keberadaan candi Borobudur. Terjadi proses nilai tambah dari wisata ziarah dibandingkan dengan sebelumnya.

Enam dari sepuluh negara anggota ASEAN adalah negara yang penduduknya banyak beragama Budha, yaitu Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Singapura. Umat Budha di negara-negara tersebut merupakan calon wisatawan mancanegara yang potensial ke Indonesia, terutama ke candi Borobudur.

Terlebih lagi umat Budha di negara-negara Asia lainnya yaitu RRC, Korea, Taiwan, Jepang, Hongkong, Sri Langka, Nepal, dan lain lain. Serta perlu dipertimbangkan pula Umat Budha di Amerika, Eropah, Australia dan seterusnya, merupakan potensi wisata ziarah bagi candi agung Borobudur.

Wisata ziarah Budha sudah lazim dilakukan di candi Borobudur. Hal ini dapat menjadi bukti bahwa candi Borobudur merupakan wisata ziarah andalan bagi umat Budha.

Candi Borobudur sebagai Warisan Luhur Bangsa Indonesia

Candi Borobudur adalah sebuah candi raksasa yang megah dan kokoh. Candi Borobudur merupakan peninggalan dari kebudayaan Budha yang pernah ada di Indonesia. Menurut hasil penyelidikan seorang antropolog-etnolog Austria, Robert von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenal tata budaya pada zaman Neolithic dan Megalithic yang berasal dari Vietnam Selatan dan Kamboja. Pada zaman Megalithic itu nenek moyang bangsa Indonesia membuat makam leluhurnya sekaligus tempat pemujaan berupa bangunan piramida bersusun, semakin ke atas semakin kecil seperti bangunan candi Borobudur.

Bentuk bangunan candi Borobudur merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. Penyebaran kebudayaan di candi Borobudur menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.

Nilai kebudayaan yang terkandung di candi Borobudur mengingatkan kita kepada nenek moyang kita yang kaya akan kebudayaan. Salah satu bentuk dari buah karya nenek moyang kita yaitu candi Borobudur, sehingga kita harus mengakui bahwa candi Borobudur merupakan warisan luhur bangsa kita Indonesia.

Perkembangan Candi Borobudur Terhadap Kepercayaan Hindu Budha di Indonesia

Bangunan candi Borobudur tercerminkan sebagai wujud percampuran antara Budaya asli bangsa Indonesia dengan Budaya Hindu Budha. Candi Borobudur merupakan bentuk perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan Hindu Budha. Candi Borobudur merupakan hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha.

Akibat diterimanya agama Hindu Budha oleh penduduk kepulauan Indonesia terutama Jawa, maka banyak aspek kebudayaan yang dihubungkan dengan kedua agama itu menjadi turut berkembang pula. Hal yang dapat diamati secara nyata terjadi dalam bidang seni arca dan seni bangun (arsitektur).

Relief yang dipahatkan pada candi Borobudur bukan hanya menggambarkan riwayat sang budha tetapi juga terdapat relief yang menggambarkan lingkungan alam Indonesia. Terdapat pula relief yang menggambarkan bentuk perahu bercadik yang menggambarkan kegiatan nenek moyang bangsa Indonesia pada masa itu.

Bentuk kesenian lain yang turut terpacu sehubungan dengan pesatnya kehidupan agama Hindu Budha dalam masyarakat adalah seni budaya Hindu Budha. Banyak karya sastra dan susastra yang diubah dalam masa Hindu Budha selalu dilandasi dengan kebudayaan Hindu atau Budha. Juga diuraikan perihal ajaran agama yang dianyam dengan cerita-cerita yang melibatkan para kesatria dan kerajaan-kerajaan atau kehidupan pertapaan.

Pada candi Borobudur disertai pula berbagai macam benda yang ikut dikubur yang disebut bekal kubur sehingga candi Borobudur juga berfungsi sebagai makam bukan semata-mata sebagai rumah dewa.

Perkembangan Candi Borobudur

Kawasan Borobudur berkembang dengan bertitik tolak pada keberadaan candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-8 M, hingga ditemukannya kembali, ditetapkan sebagai Pusaka Budaya Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991, dan mewujud sebagai tujuan wisata hingga kini.

Penelitian perubahan struktur ruang di kawasan pusaka budaya Borobudur oleh Winarni (2006) menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pasca pemugaran selama dekade 1970-an cenderung intensif. Ada banyak pusat pertumbuhan baru yang membentuk pusat pariwisata, pemerintahan, dan perdagangan.

Kenyataan ini berbeda dengan pusat pertumbuhan awal di Borobudur yang mengikuti keberadaan sungai dan sumber air. Pengelolaan kawasan tersebut hingga kini masih mengikuti prinsip yang diatur dalam masterplan JICA (1979) dan diperkuat oleh Keppres No. 1/1992 yang membagi kewenangan pengelolaan sesuai dengan zonanya.

Situs candi Borobudur (Zona I) dikelola oleh Balai Konservasi candi Borobudur di bawah naungan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Kompleks Taman Wisata candi Borobudur (Zona II) dikelola oleh PT Taman Wisata candi Borobudur yang berada di bawah naungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Wilayah di luar kedua zona itu dikelola oleh pemerintah daerah. Jadi, praktis, Pemerintah Desa Borobudur memiliki satu “kantong” di dalam wilayah administratifnya yang tidak boleh dicampuri.

Selain telah menggusur beberapa dusun dan membelah desa menjadi dua bagian, keberadaan Taman Wisata candi Borobudur dan beragam kegiatannya telah memberikan dampak yang intensif terhadap wilayah dan masyarakat Desa Borobudur.

Dalam perkembangannya, keadaan pengelolaan kawasan pusaka Borobudur pun telah disadari harus diperbarui agar sesuai dengan yang ada saat ini. Sejak tahun 2008, langkah-langkah menyusun masterplan kawasan pusaka Borobudur telah digiatkan dan dalam berbagai kesempatan melibatkan pula wakil masyarakat setempat. Dengan sebuah tujuan menjadikan kawasan ini sebagai Kawasan Strategis Nasional, masyarakat pedesaan di Borobudur merasa harus lebih tahu apa yang mereka punya dan apa yang ingin mereka kembangkan di wilayahnya.

Penafsiran Nama Candi Borobudur

Menurut Poerbatjaraka

Menurut beliau “Boro” berarti “Biara” dengan demikian Borobudur berarti “Biara Budur”. Penafsiran ini memang sangat menarik karena mendekati kebenaran berdasarkan bukti-bukti yang ada.

Penyelidikan dan penggalian yang dilakukan tahun 1952 di halaman sebelah barat laut bangunan candi Borobudur telah berhasil menemukan fondasi batu-batu dan genta perunggu berukuran besar. Penemuan fondasi batu-batu dan genta ini memperkuat dugaan yaitu merupakan sisa-sisa dari sebuah biara.

Selanjutnya jika dihubungkan degan Kitab Negara Kertagama mengenai “Budur” maka besar kemungkinan penafsiran Poerbatjaraka adalah benar dan tepat. Namun demikian masih merupakan suatu pertanyaan mengapa biara dalam hal ini penamaan menggantikan candinya, padahal candi jauh lebih penting dari pada biaranya.

Menurut Soedimana

Di dalam bukunya “Borobudur Salah Satu Keajaiban Dunia”, menyebutkan bahwa arti nama Borobudur sampai sekarang masih belum jelas. Dijelaskan pula bahwa Borobudur berasal dari dua kata yaitu “Bara” dan “Budur”. Bara berasal dari bahasa Sansekerta “Vihara” yang berarti kompleks candi dan “Bihara” yang berarti asrama. “Budur” dalam bahasa Bali bedhur berarti di atas. Jadi nama Borobudur berarti asrama atau vihara dan kelompok candi yang terletak di atas tanah yang tinggi atau bukit.

Fungsi Candi Borobudur

Fungsi candi Borobudur hampir sama dengan fungsi candi pada umumnya, yaitu.

1) Tempat menyimpan relik atau disebut Dhatugarba (peninggalan-peninggalan benda suci).

2) Tempat sembahyang atau beribadat bagi umat Budha.

3) Merupakan lambang suci bagi umat Budha, cermin nilai-nilai tertinggi agama Budha dan mengandung rasa rendah hati yang disadari penciptanya sedalam-dalamnya.

4) Tanda peringatan dan penghormatan sang Budha.

Arti atau Makna Candi Borobudur

Arti atau makna candi Borobudur secara filosofis adalah merupakan lambang dari alam semesta atau dunia cosmos. Menurut ajaran Budha, alam semesta dibagi menjadi tiga unsur atau dhatu dalam bahasa Sansekerta yaitu meliputi:

1) unsur nafsu, hasrat atau kamadhatu;

2) unsur wujud, rupa, bentuk, atau Ruphadatu;

3) unsur tak berwujud, tanpa rupa, tak berbentuk atau Arupadhatu;

Macam-macam Mudra

Apabila kita melihat sekilas patung Budha itu nampak serupa semuanya, tetapi sesungguhnya ada juga perbedaan-perbedaannya. Perbedaan yang sangat jelas adalah sikap tangan atau yang disebut Mudra yang merupakan khas untuk setiap patung.

Sikap kedua belah tangan Budha atau Mudra dalam Bahasa Sanksekerta, memiliki arti perlambangan yang khas. Ada enam jenis yang bermakna sedalam-dalamnya. Namun demikian karena macam mudra yang dimiliki oleh patung-patung yang menghadap semua arah bagian Rupadhatu (lingkaran V) maupun di bagian Arupadhatu pada umumnya menggambarkan maksud yang sama. Maka jumlah mudra yang pokok ada lima (Soekmono,1981).

Kelima mudra itu adalah.

1) Bhumisparca Mudra

Mudra ini menggambarkan sikap tangan sedang menyentuh tanah. Tangan kiri terbuka dan menengadah di pangkuan, sedangkan tangan kanan menempel pada lutut kanan dengan jari-jarinya menunjuk ke bawah.

Sikap tangan ini melambangkan saat Sang Budha memanggil Dewi Bimi sebagai saksi ketika ia menangkis serangan Iblis Mara. Mudra ini adalah khas bagi Dhyani Budha Aksobhya yang bersemayam di Timur. Patung ini menghadap ke timur langkan I sampai langkan IV. Mudra ini tanda khusus bagi Dhyani Budha Aksobhya sebagai penguasa daerah timur.

2) Abhaya Mudra

Mudra ini menggambarkan sikap tangan sedang menenangkan dan menyatakan “jangan khawatir”. Tangan kiri terbukan dan menengadah di pangkuan, sedangkan tangan kanan diangkat sedikit di atas lutut kanan dengan telapak menghadap ke muka. Patung ini menghadap ke utara langkan I sampai langkan IV dan merupakan tanda khusus bagi Dhyani Budha Amogasidha yang berkuasa di utara.

3) Dhayani Mudra

Mudra ini menggambarkan sikap semadi. Kedua tangan diletakan di pangkuan, yang kanan di atas, yang kiri dengan telapaknya menengadah dan kedua jempolnya saling bertemu. Patung ini menghadap ke barat di langkan I sampai langkan IV dan merupakan tanda khusus bagi Dhyani Budha Amitabha yang menjadi penguasa daerah barat.

4) Wara Mudra

Mudra ini menggambarkan pemberian amal. Sepintas sikap tangan ini tampak nampak serupa dengan Bhumisparca Mudra tetapi telapak tangan yang kanan menghadap ke atas sedangkan jari-jarinya terletak di lutut kanan. Dengan mudra ini dapat dikenali Dhyani Budha Ratna Sambawa yang bertahta di selatan. Letak patung ini di langkan I sampai langkan IV menghadap ke selatan.

5) Dharmacakra Mudra

Mudra ini melambangkan gerak memutar roda dharma. Kedua tangan diangkat sampai ke depan dada, yang kiri di bawah yang kanan. Tangan yang kiri itu menghadap ke atas, dengan jari manisnya. Sikap tangan demikian memang serupa benar dengan gerak memutar sebuah roda. Mudra ini menjadi ciri khas bagi Dhyani Budha Wairocana yang daerah kekuasaannya terletak di pusat.

Patung Singa Candi Borobudur

Pada candi Borobudur selain patung Budha juga terdapat patung singa jumlah patung singa seharusnya tidak kurang dari 32 buah, akan tetapi bila dihitung, sekarang jumlahnya berkuranga karena berbagai sebab satu satunya patung singa besar berada pada halaman sisi Barat yang juga menghadap ke Barat seolah-olah sedang menjaga bangunan candi Borobudur yang megah dan anggun.

Patung Budha Candi Borobudur

Candi Borobudur tidak hanya diperindah dengan relief cerita dan relief hias saja, tetapi juga dengan patung-patung yang sangat tinggi nilainya. Namun tidak semua patung dalam keadaan utuh, banyak patung yang tanpa kepala atau tangan (300 buah) dan 43 hilang. Hal ini disebabkan oleh bencana alam dan tangan jahil atau pencurian sebelum candi Borobudur diadakan renovasi (sebelum tahun 1973).

Patung-patung tersebut menggambarkan Dhyani Budha yang terdapat pada bagian Rupadhatu dan Arupadhatu. Patung Budha di candi Borobudur berjumlah 504 yang ditempatkan di relung-relung yang tersusun berjajar pada sisi pagar langkan dan pada teras bundar (Arupadhatu).

Patung Budha pada tingkat rupadhatu di tempatkan dalam relief yang tersusun berjajar pada sisi luar pagar langkan. Sedangkan patung-patung di tingkat arupadhatu di tempatkan dalam stupa-stupa berlubang di tiga susunan lingkaran pusat. Susunan patung selengkapnya adalah.

1) Tingkat Rupadhatu

(1) langkan pertama : 104 patung Budha

(2) langkan kedua : 10 patung Budha

(3) langkan ketiga : 88 patung Budha

(4) langkan keempat : 72 patung Budha

(5) langkan kelima : 64 patung Budha

jumlah seluruhnya : 432 patung Budha

2) Tingkat Arupadhatu

(1) teras bundar pertama : 32 patung Budha

(2) teras bundar kedua : 24 patung Budha

(3) teras bundar ketiga : 16 patung Budha

jumlah seluruhnya : 72 patung Budha

Stupa Candi Borobudur

Dalam pengertian agama Budha, stupa merupakan tempat untuk menyimpan abu Sang Budha. Di India tidak ditemukan bangunan stupa yang bertingkat-tingkat karena hanya mempunyai satu fungsi itu saja. Sedang di Jawa, stupa bertingkat-tingkat sebagaimana Borobudur melambangkan filsafat Dasabodhisatwabhumi selain berfungsi menyimpan abu Budha. Paling tidak Dr. Casparis dalam tesisnya menyebutkan bahwa bangunan bertingkat Borobudur merupakan makam raja-raja Dinasti Syailendra.

Stupa yang ada di candi Borobudur dibagi menjadi tiga macam, yaitu.

1) Stupa Induk

Stupa induk berukuran lebih besar dari stupa-stupa yang lain dan terletak di puncak sebagai mahkota dari seluruh monumen bangunan candi Borobudur. Stupa induk ini mempunyai garis tengah 9,90 m dan tinggi stupa sampai bagian bawah pinakel 7 meter. Di atas puncak dahulunya diberi payung (charta) bertingkat tiga (sekarang tidak terdapat lagi). Stupa induk ini tertutup rapat, sehingga orang tidak bisa melihat bagian dalamnya. Di dalamnya terdapat ruangan yang sekarang tidak berisi.

Pada buku “Candi Borobudur” Pustaka Jaya, DR. Soekmono menuliskan antara lain, puncak stupa yang sekaran ini tidak lengkap lagi. Sudah pernah diusahakan suatu rekontruksi dan menghasilkan gambaran, dahulu ada 3 susunan payung yang mengiasi puncaknya. Rekontruksi itu kemudian dibongkar lagi karena banyak keragua, dimungkinkan batu-batu tersebut yang ditemukan terlalu sedikit, sehingga tidak ada suatu kepastian yang dapat dipertanggungjawabkan.

Stupa induk ini tertutup rapat sehingga orang tidak bisa melihat bagian dalamnya. Drs. Soediman dalam bukunya “Borobudur Keajaiban Dunia” menerangkan antara lain. Di dalamnya terdapat ruangan yang sekarang tidak berisis. Ada pendapat yang mengatakan ruangan tersebut untuk menyimpan arca atau relief, tetapi pendapat itu masih diragukan kebenaranya, kerena sewaktu diadakan penyelidikan mengenai isi dari stupa induk oleh Residen Kedo Hartman pada tahun 1842 sama sekali tidak dibuat laporan tertulis, sehingga semua pendapat mengenai stupa induk itu hanyalah dugaan belaka.

Stupa induk yang berada di tengah-tengah dan paling atas, merupakan penghias bangunan Candi Borobudur yang anggun dan mempesona. Nampak juga stupa berlubang yang pada bagian dalamnya terdapat patung Budha, stupa teras II dan stupa teras III, sedangkan stupa teras I tidak terlihat.

2) Stupa Berlubang

Stupa berlubang atau terawang adalah stupa yang terdapat pada teras bundar I, II, dan III dimana didalamnya terdapat 72 buah yang terinci menjadi:

(1) teras bundar pertama terdapat : 32 stupa berlubang;

(2) teras bundar kedua terdapat : 24 stupa berlubang;

(3) teras bundar ketiga terdapat : 16 stupa berlubang;

jumlahnya : 72 stupa berlubang.

3) Stupa Kecil

Stupa kecil bentuknya hampir sama dengan stupa lainnya, hanya saja perbedaan yang menonjol adalah dalam ukurannya yang lebih kecil dari stupa yang lainnya. Stupa ini seolah menjadi hiasan dari seluruh bangunan candi. Keberadaan stupa ini menempati puncak dari relung-relung pada langkan II sampai langkan V, sedangkan pada langkan I sebagian berupa keben dan sebagian berupa stupa kecil, jumlah stupa kecil ada 1472 buah stupa.

Relief Candi Borobudur

Relief Candi Borobudur 1

Candi Borobudur tidak saja menunjukan kemegahan arsitekturnya tetapi juga mempunyai relief (pahatan atau ukiran) yang sangat menarik. Relief cerita yang dipahatkan pada candi itu sangat lengkap dan panjang yang tidak pernah ditemui di tempat lain di dunia bahkan di India sekalipun.

Bidang relief seluruhnya ada 1460 panel yang jika diukur memanjang mencapai 2.500 m. Sedangkan jenis reliefnya ada 2 macam, yaitu:

1) relief cerita, yang menggambarkan cerita dari suatu teks dan naskah;

2) relief hiasan, yang hanya merupakan hiasan pengisi bidang.

Agar bisa menyimak cerita dalam relief secara berurutan dianjurkan memasuki candi melalui pintu sebelah timur dan pada tiap lingkaran berputar ke kiri dan meninggalkan candi di sebelah kanan.

Relief cerita pada candi Borobudur menggambarkan beberapa cerita, yaitu:

1) Karmawibangga, terdiri dari 160 panel, dipahatkan pada kaki tertutup;

2) Lalitawistara, terdiri dari 120 panel, dipahatkan pada dinding lorong I bagian atas;

3) Jataka dan Awadana, terdiri dari 720 panel, dipahatkan pada lorong I bagian bawah, balustrade lorong I atas dan bawah, dan balustrade II;

4) Gandawyuda, terdiri dari 460 panel, dipahatkan pada dinding lorong II dan III, balustrade III dan IV serta Bhadraceri dinding lorong IV.

Relief Candi Borobudur 2

Di setiap tingkatan dipahat relief pada dinding candi. Relief- relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuno yang berasal dari bahasa sansekerta daksina yang artinya ialah timur. Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain ada relief tentang wiracarita Ramayana. Ada pula relief- relief cerita Jataka.

Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya (utama) dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainya serupa benar.

Secara runtutan, maka cerita pada relief candi secara tingkat bermakna sebagai berikut.

1) Karmawibhangga

Salah satu ukiran karmawibhangga di dinding candi Borobudur (lantai 0 sudut tenggara). Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghias dinding batu yang terselubung tersebut, menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai kolerasi sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir – hidup – mati (samsara) yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Budha rantai itulah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan.

2) Lalitawistara

Merupakan penggambaran riwayat Sang Budha dalam deretan relief-relief (tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap) yang dimulai dari turunya Sang Budha dari Sorga Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampaui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur, ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Budhaattwa selaku calon Budha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Budha, di arca pada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura yang berakhir dengan wejangan pertama yang secara simbolis dinyatakan sebagai pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Budha disebut Dharma yang juga berarti hukum, sedangkan Dharma dilambangkan sebagai roda.

3) Jataka dan Awadana

Jataka adalah cerita tentang Sang Budha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Sidharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Sesungguhnya pengumpulan jasa atau perbuatan baik merupakan tahapan dalam usaha menuju keringat ke-Budhaan.

Sedangkan Awadana pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitab Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan dan kitab Awadasanataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi Borobudur Jataka dan Awadana diperlakukan sama artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling tekenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura yang hidup dalam abad ke-4 Masehi.

4) Gandawyuha

Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong kedua adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya dalam mencari pengetahuan tertinggi tentang kebenaran sejati oleh Sudhana. Penggambaranya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Budha Mahayana yang berjudul Gandawyuha dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainya yaitu Bhadracari.

Uraian Bangunan Candi Borobudur

Candi Borobudur dibangun menggunakan batu Adhesit sebanyak 55.000 m3 bangunan candi Borobudur berbentuk limas yang berundak-undak dengan tangga naik pada ke-4 sisinya (Utara, Selatan, Timur dan Barat). Pada candi Borobudur tidak ada ruangan dimana orang tidak bisa masuk melainkan bisa naik ke atas saja.

Lebar bangunan candi Borobudur 123 M, Panjang bangunan candi Borobudur 123 M, Pada sudut yang membelok 113 M, Tinggi bangunan candi Borobudur 30,5 M, pada kaki yang asli ditutup oleh batu Adhesit sebanyak 12.750 M3 sebagai selasar undaknya.

Candi Borobudur merupakan tiruan dari kehidupan pada alam semesta yang terbagi ke dalam tiga bagian besar diantaranya:

1. Kamadhatu

Sama dengan alam bawah atau dunia hasrat dalam dunia ini manusia terikat pada hasrat bahkan dikuasai oleh hasrat kemauan dan hawa nafsu, relief-relief ini terdapat dibagian kaki candi asli yang menggambarkan adegan-adegan Karmawibangga ialah yang melukiskan hukum sebab akibat.

2. Rupadhatu

Sama dengan alam semesta antara dunia rupa dalam hal manusia telah meninggalkan segala urusan keduniaan dan meninggalkan hasrat dan kemauan, bagian ini terdapat pada lorong satu sampai lorong empat.

3. Arupadhatu

Sama dengan alam atas atau dunia tanpa rupa yaitu tempat para dewa baian ini terdapat pada teras bundar tingkat I, II dan III beserta Stupa Induk.

Susunan Bangunan Candi Borobudur

Bangunan candi Borobudur berbentuk limas berundak dan apabila dilihat dari atas merupakan suatu bujur sangkar. Tidak ada ruangan dimana orang bisa masuk, melainkan hanya bisa naik sampai terasnya. Secara keseluruhan Bangunan candi Borobudur terdiri dari 10 tingkat atau lantai yang masing-masing tingkat mempunyai maksud tersendiri. Sebagai sebuah bangunan, candi Borobudur dapat dibagi dalam tiga bagian yang terdiri dari kaki atau bagian bawah, tubuh atau bagian pusat, dan puncak. Pembagian manjadi tiga tersebut sesuai benar dengan tiga lambang atau tingkat dalam suatu ajaran Budha yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu yang masing-masing mempunyai pengertian.

1) Kamadhatu

Sama dengan alam bawah atau dunia hasrat atau nafsu. Dalam dunia ini manusia terikat pada hasrat atau nafsu dan bahkan dikuasai oleh hasrat dan kemauan atau nafsu. Dalam dunia ini digambarkan pada relief yang terdapat di kaki candi asli diman relief tersebut menggambarkan adegan dari kitab Karmawibangga yaitu naskah yang menggambarkan ajaran sebab akibat,serta perbuatan yang baik dan jahat. Deretan relief ini tidak tampak seluruhnya karena tertutup oleh dasar candi yang lebar. Hanya di sisi tenggara tampak relief yang terbuka bagi pengunjung.

2) Rupadhatu

Sama dengan dunia antara atau dunia rupa, bentuk, wujud. Dalam dunia ini manusia telah meninggalkan segala hasrat atau nafsu tetapi masih terikat pada nama dan rupa, wujud, bentuk. Bagian ini terdapat pada tingkat 1-5 yang berbentuk bujur sangkar.

3) Arupadhatu

Sama dengan alam atas atau dunia tanpa rupa, wujud, bentuk. Pada tingkat ini manusia telah bebes sama sekali dan telah memutuskan untuk selama-lamanya segala ikatan pada dunia fana. Pada tingkatan ini tidak ada rupa. Bagian ini terdapat pada teras bundar I, II dan III beserta stupa induknya.

Uraian bangunan secara teknis dapat dirincikan sebagai berikut:

1) lebar dasar : 123 m (lebar dan panjang sama panjang, karena berbentuk bujur sangkar);

2) tinggi bangunan : 35,4 m (setelah restorasi), 42 m (sebelum restorasi);

3) jumlah batu (batu andesit) : 55.000 m3 (2.000.000 juta balok batu);

4) jumlah stupa : 1 stupa induk, 72 stupa berterawang;

5) stupa induk bergaris tengah : 9,9 m;

6) tinggi stupa induk sampai bagian bawah : 7 m;

7) jumlah bidang relief : 1.460 bidang (± 2,3 km sampai 3 km);

8) jumlah patung Budha : 504 buah;

9) tinggi patung Budha : 1,5 m.

Bangunan Candi Borobudur

Candi Borobudur dibangun pada saat masa kepemimpinan Raja dari Wangsa Syailendra yang sangat terkenal, yaitu Samaratungga, sekitar tahun 800-an Masehi. Candi ini dikelilingi oleh beberapa gunung dan pegunungan serta letak dalam satu wilayah perbukitan. Stuktur bangunan candi merupakan tumpukan bebatuan yang diletakkan di wilayah perbukitan alami yang menjulang tinggi.

Batu yang disusun menjadi candi tersebut merupakan batu Adnesit sebanyak 55.000 M3, dengan bangunan berbentuk limas berjenjang yang dilengkapi tangga naik di keempat sisinya (Timur, Selatan, Barat, Utara).

Candi Borobudur tidak memiliki ruangan yang memungkinkan pengunjung dapat memasukinya, jadi para pengunjung hanya dapat mencapai terasnya. Lebar bangunan candi ini adalah 123 M dan panjangnya 123 M, serta tinggi candi adalah 345 M. Seluruh kaki candi adalah merupakan tumpukan batu adhesit sebanyak 12.750 M3, yang berfungsi sebagai selasar dan undaknya.

Borobudur merupakan deskripsi dari perjalanan hidup manusia dan kaitanya dengan alam semesta yang diyakini oleh warga Budha Mahayana, yaitu Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu.

Kamadhatu merupakan alam bawah atau dunia hasrat dan hawa nafsu, dunia Kamadhatu menunjukkan bahwa manusia terikat pada hasrat dan hawa nafsu serta cenderung terpengaruh dan dikuasai oleh hawa nafsu. Gambaran dan tahapan ini dilambangkan dengan bentuk lorong penghubung antara tingkat satu sampai tingkat empat.

Arupadhatu merupakan alam atas atau dunia tanpa rupa, dunia Arupadhatu merupakan gambaran tempat bersemayamnya para Dewa. Gambaran tahapan ini dilambangkan dengan teras bundar di tingkat satu, dua dan tiga, serta kehadiran stupa induk pada tingkat tertinggi.

Selain gambaran kondisi dunia yang terkait dengan perjalanan hidup manusia dalam bentuk relief-relief yang ada, terdapat pula beberapa patung Budha (kurang lebih sebanyak 504 buah) dan stupa (yang terdiri dari stupa induk, stupa berlubang dan stupa kecil). Penjelasan rinci patung dan stupa yang terdapat di candi Borobudur disajikan pada Patung dan Stupa Borobudur.

Peranan Candi Borobudur

Peranan Candi Borobudur dalam Bidang Kebudayaan

Candi Borobudur merupakan peninggalan dari kebudayaan Budha yang pernah ada di Indonesia. Menurut hasil penyelidikan seorang antropolog-etnolog Austria, Robert von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenal tata budaya pada zaman Neolithic dan Megalithic yang berasal dari Vietnam Selatan dan Kamboja. Pada zaman Megalithic itu nenek moyang bangsa Indonesia membuat makam leluhurnya sekaligus tempat pemujaan berupa bangunan piramida bersusun, semakin ke atas semakin kecil seperti bangunan candi Borobudur.

Bentuk bangunan candi Borobudur merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. Penyebaran kebudayaan di candi Borobudur menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.

Masuknya pengaruh kebudayaan Budha dari candi Borobudur tidak mengakibatkan konflik di masyarakat, melainkan memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Dan pengaruh kebudayaan dari candi Borobudur juga tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.

Peranan Candi Borobudur dalam Bidang Arsitektur

Kalau kita lihat dari kejauhan, Borobudur akan tampak seperti susunan bangunan berundak atau semacam piramida dan sebuah stupa. Hal tersebut merupakan salah satu kelebihan candi Borobudur yang merupakan ciri khas arsitektur candi Borobudur. Candi Borobudur mempunyai bangunan-bangunan yang khas, seperti stupa, relief, patung Budha, dan lain-lain, yang mengakibatkan terciptanya keanekaragaman bangunan yang ada di candi Borobudur sehingga memiliki nilai seni yang sangat tinggi dan memberi simbol bahwa candi Borobudur menampung khasanah seni budaya di Indonesia. Sehingga candi Borobudur memiliki peranan dalam memajukan khasanah budaya di Indonesia.

Peranan Candi Borobudur dalam Memajukan Khasanah Budaya di Indonesia

Adapun peranan candi Borobudur dalam memajukan khasanah budaya di Indonesia, diantaranya.

1) Arsitektur candi Borobudur banyak dijadikan acuan oleh para seniman untuk membuat karya seninya.

2) Keunikan bangunan candi Borobudur telah menjadikan sumber ide dalam pembangunan di Indonesia sehingga tercipta bangunan-bangunan yang mempunyai nilai seni yang sangat tinggi.

3) Mempersatukan suatu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain, sehingga menciptakan kebudayaan yang baru yang mengakibatkan bertambahnya budaya-budaya yang ada di Indonesia.

4) Candi Borobudur berperan memperkaya kebudayaan Indonesia di dunia diantaranya candi Borobudur termasuk salah satu tujuh keajaiban yang ada di dunia.

5) Candi Borobudur berperan mempersatukan umat Budha yang ada di dunia dengan menjadi pusat perayaan hari keagamaan umat Budha di candi Borobudur.

6) Kemegahan, keagungan, keindahan dan keunikan arsitektur candi Borobudur yang dibalut dengan nilai-nilai penting dari sisi agama, budaya dan sejarah telah memajukan khasanah budaya di Indonesia.

7) Candi Borobudur mempererat hubungan diantara berbagai pemeluk agama yang ada di Indonesia.

Penyelamatan Candi Borobudur

Semenjak candi Borobudur ditemukan dimulailah usaha perbaikan dan pemugaran kembali bangunan candi Borobudur mula-mula hanya dilakukan secara kecil-kecilan serta pembuatan gambar-gambar dan photo-photo reliefnya.

Pemugaran candi Borobudur yang pertama kali diadakan pada tahun 1907 M-1911 M dibawah pimpinan Th Van Erf dengan maksudnya adalah untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang lebih besar lagi dari bangunan candi Borobudur walaupun banyak bagian tembok atau dinding-dinding terutama tingkat tiga dari bawah sebelah Barat Laut, Utara dan Timur Laut yang masih tampak miring dan sangat menghawatirkan bagi para pengunjung maupun bangunannya sendiri namun pekerjaan Van Erp tersebut untuk sementara candi Borobudur dapat diselamatkan dari kerusakan yang lebih besar.

Mengenai gapura-gapura hanya beberapa saja yang telah dikerjakan masa itu telah mengembalikan kejayaan masa silam, namun juga perlu disadari bahwa tahun-tahun yang dilalui Borobudur selama tersembunyi di semak-semak secara tidak langsung telah menutupi dan melindungi dari cuaca buruk yang mungkin bisa merusak bangunan candi Borobudur, Van Erp berpendapat miring dan melesekannya dinding-dinding dari bangunan itu tidak membahayakan bangunan itu, pendapat itu sampai 50 tahun kemudian memang tidak salah akan tetapi sejak tahun 1960 M pendapat Tn Vanerf itu mulai diragukan dan dikhawatirkan akan ada kerusakan yang lebih parah.

Pemugaran Candi Borobudur

Pemugaran candi Borobudur dimulai tanggal 10 Agustus 1973 prasasti dimulainya pekerjaan pemugaran candi Borobudur terletak di sebelah Barat Laut menghadap ke Timur, karyawan pemugaran tidak kurang dari 600 orang diantaranya ada tenaga-tenaga muda lulusan SMA dan SIM bangunan yang memang diberikan pendidikan khususnya mengenai teori dan praktek dalam bidang Chemika Arkeologi (CA) dan Teknologi Arkeologi (TA).

Teknologi Arkeologi bertugas membongkar dan memasang batu-batu candi Borobudur sedangkan Chemika Arkeologi bertugas membersihkan serta memperbaiki batu-batu yang sudah retak dan pecah, pekerjaan-pekerjaan di atas bersifat arkeologi semua ditangani oleh badan pemugaran candi Borobudur, sedangkan pekerjaan yang bersifat teknis seperti penyediaan transportasi pengadaan bahan-bahan bangunan ditangani oleh kontraktor (PT. NIDYA KARYA dan THE CONTRUCTION and DEVELOVMENT CORPORATION OF THE FILIPINE). Bagian-bagian candi Borobudur yang dipugar ialah bagian Rupadhatu yaitu tempat tingkat dari bawah yang berbentuk bujur sangkar, sedangkan kaki candi Borobudur serta teras I, II, III dan stupa induk ikut dipugar, pemugaran selesai pada tanggal 23 Februari 1983 M di bawah pimpinan Dr. Soekmono dengan ditandai sebuah batu prasasti peresmian selesainya pemugaran berada di halaman barat dengan batu yang sangat besar dibuatkan dengan dua bagian satu menghadap ke Utara satu lagi menghadap ke Timur penulisan dalam prasasti tersebut ditangani langsung oleh tenaga yang ahli dan terampil dari Yogyakarata yang bekerja pada proyek pemugaran candi Borobudur.

Pemugaran Pertama Candi Borobudur

Karena keadaan Candi Borobudur kian memburuk maka pada tahun 1900 dibentuk suatu panitia khusus, diketuai Dr. J.L.A. Brandes. Sangat disayangkan bahwa Dr. J.L.A. Brandes meniggal tahun 1905 namun laporan bersama yang disusun tahun 1902 membuahkan rancangan pemugaran. Tahun 1907 dimulai pemugaran besar-besaran yang pertama kali dan dipimpin oleh Van Erp. Pekerjaan ini berlangsung selama empat tahun sampai tahun 1911 dengan biaya sekitar 100.000 Gulden dan sepersepuluhnya digunakan untuk pemotretan.

Kegiatan Van Erp antara lain memperbaiki system drainase, saluran-saluran pada bukit diperbaiki dan pembuatan canggal untuk mengarahkan aliran air hujan. Pada tingkat rupadhatu, lantai yang melesak diratakan dengan menutup bagian yang melesak dengan campuran pasir dan tras atau semen sehingga air hujan mengalir melalui dwarajala atau gorgoyie. Batu-batu yang runtuh dikembalikan dan beberapa bagian yang miring atau membahayakan diberi penguat. Pada tingkat rupadhatu, 72 buah stupa terus dibongkar dan disusun kembali setelah dasarnya di ratakan, demikian juga pada stupa induknya.

Pada tahun 1926 diadakan pengamatan, diketahui adanya pengrusakan sengaja yang dilakukan oleh wisatawan asing yang rupanya ingin memiliki tanda mata dari Borobudur.

Kemudian pada tahun 1926 dibentuklah panitia khusus untuk mengadakan penelitian terhadap batu dan relief-reliefnya. Penelitian panitia menyimpulkan ada tiga macam kerusakan yang masing-masing di sebabkan oleh:

1) korosi, yang disebabkan oleh pengaruh iklim;

2) kerja mekanis, yang disebabkan tangan manusia atau kekuatan lain yang datang dari luar;

3) kekuatan tekanan, kerusakan karena tertekan atau tekanan batu-batunya berupa retak-retak, bahkan pecah.

Pemugaran Kedua Candi Borobudur

Usaha penyelamatan berikutnya dilakukan pada tahun 1963 oleh pemerintah Republik Indonesia dengan adanya pemberontakan G-30-S/PKI.

Pada tahun 1968 Pemerintah Republik Indonesia membentuk Panitia Nasional untuk membantu melaksanakan pemugaran Candi Borobudur. Pada tahun itu juga UNISCO akan membantu pemugaran. Pada tahun 1969 Presiden membubarkan Panitia Nasional dan membebankan tugasnya kepada Mentri Perhubungan, bahkan pada tahun 1970 atas prakarsa UNISCO diadakan diskusi panel di Yogyakarta untuk membahas rencana pemugaran. Kesepakatan yang diperoleh adalah membongkar dan kemudian memasang kembali batu-batu bagian Rupadhatu.

Kemudian pada tanggal 10 Agustus 1973 Presiden Soeharto meresmikan dimulainya pemugaran Candi Borobudur. Persiapan pemugaran memakan waktu selama dua tahun dan kegiatan fisiknya yaitu dimulai pembongkaran batu-batu candi dimulai tahun 1975.

Dengan menggerakan lebih dari 600 pekerja serta batu sebanyak 1 juta buah. Bangunan Candi yang di pugar adalah bangunan rupadhatu yaitu empat tingkat dari bawah yang berbentuk bujur sangkar.

Kegiatan ini memakan waktu 10 tahun. Dan pada tanggal 23 Februari 1983 pemugaran Candi Borobudur dinyatakan selesai dengan diresmikan oleh Presiden Soeharto dengan ditandai penandatangan prasati.

Usaha-usaha menyelamatkan Candi Borobudur dengan berjuta-juta dollar mempunyai banyak manfaat bagi bangsa ini. Menurut Prof. Soekmono, sesungguhnya Candi Borobudur mempunyai nilai lain dari pada sekedar sebagai objek wisata yaitu sebagai benteng pertahanan budaya kita. Seperti peninggalan purbakala lainnya, Candi Borobudur menjadi penegak kepribadian bangsa kita dan candi sebagai bukti nyata dari prasasti nenek moyang kita sehingga menjadi kewajiban dan tanggung jawab bangsa kita untuk meneruskan keagungan Candi Borobudur kepada anak cucu kita.

Arsitektur Bangunan Candi Borobudur

Arsitektur yang menciptakan candi Borobudur yaitu berdasarkan tuturan masyarakat bernama Gunadharma. Menurut prasasti Kulrak (784 M) pembuatan candi ini dibantu oleh seorang guru dari Ghandadwipa (Bengalore) bernama Kumaragacya yang sangat dihormati, dan seorang pangeran dari Kashmir bernama Visvawarman sebagai penasihat yang ahli dalam ajaran Budha Tantra Vajrayana.

Candi Borobudur didirikan di atas sebuah bukit seluas ± 7,8 ha pada ketinggian 265,40 m di atas permukaan laut atau berada ± 15 m di atas bukit sekitarnya. Untuk menyesuaikan dengan profil candi yang akan dibangun, bukit diurug dengan ketebalan bervariasi antara 0,5 m sampai dengan 8,50 m. Ukuran candi yang diurug dari dinding terluar adalah 121,70 m x 121,40 m dengan tinggi bangunan yang masih tersisa 35,40 m dari tanah halaman.

Denah candi yang menyerupai bujur sangkar dengan 36 sudut pada dinding teras 1, 2 dan 3 tersusun dari batu Adhesit dengan sistem dry masonry (tanpa pelekat) yang diperkirakan mencapai 55.000 m3 atau 2.000.000 blok batu. Untuk memperkuat konstruksi dipergunakan sambungan batu tipe ekor burung ke arah horizontal, sedangkan untuk yang arah vertikal menggunakan sistem getakan. Pada masing-masing tingkat dan setiap penjuru mata angin terdapat pintu gerbang atau tangga. Pintu utama ada di sebelah timur.

Bentuk arsitektur candi Borobudur yang sekarang diperkirakan mengalami perubahan konsep dasar. Pertahapan yang diperkirakan Dumarcay diakibatkan candi mengalami beberapa kali kelongsoran sehingga harus mengulang pekerjaan pembangunan. Menurut Hoening yang dikutip oleh Bernet Kempers, rancangan semula candi Borobudur adalah candi yang mempunyai empat pintu di atas suatu undag-undag sembilan tingkat. Bentuk ini banyak ditemui di Kamboja. Menurut H. Parmentier yang dikutip oleh Bernet Kempers, menyebutkan bahwa pada rencana semula candi Borobudur akan mempunyai sebuah stupa yang sangat besar sekali, yang diletakan pada bagian yang sekarang ditempati banyak stupa.

Perkiraan ini banyak dilihat dari sisa susunan batu pada tangga dinding teras ± sisi barat dan utara yang merupakan dasar dari sebuah stupa besar dengan diameter AE 51 m. Sedangkan menurut Sutterheim dalam bukunya yang berjudul “Tjandi Borobudur, Naam Vorm en Beteekens”, 1929 yang dikutif Purnama Atmadi menyebutkan hasil perubahannya, bentuknya sesuai dengan keterangan dalam kitab Jawa Kuno “Sang Hyang Kamahayanikam” yang menguraikan filsafat agama Budha, dikatakan bahwa bangunan candi Borobudur adalah “Stupa Prasada” yaitu suatu bangunan gabungan dari stupa bagian atas dan piramida yang mempunyai undag-undag. Dan apabila dilihat dari aspek seni bangunan, ada dua bentuk seni arsitektur yang dipadukan, yaitu.

1) Hindu Jawa Kuno yaitu adanya punden berundak, relief maupun patung Budha yang sedang bermeditasi.

2) India yaitu adanya stupa dan lantai yang bundar.

Menurut hasil penyelidikan seorang antropolog-etnolog Austria, Robert von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenal tata budaya pada zaman Neolithic dan Megalithic yang berasal dari Vietnam Selatan dan Kamboja. Pada zaman Megalithic itu nenek moyang bangsa Indonesia membuat makam leluhurnya sekaligus tempat pemujaan berupa bangunan piramida bersusun, semakin ke atas semakin kecil seperti bangunan candi Borobudur. Kalau kita lihat dari kejauhan, Borobudur akan tampak seperti susunan bangunan berundak atau semacam piramida dan sebuah stupa. Candi Borobudur merupakan versi lain dari bangunan piramida. Piramida Borobudur berupa kepunden berundak yang tidak akan ditemukan di daerah dan negara manapun, termasuk di India. Hal tersebut merupakan salah satu kelebihan candi Borobudur yang merupakan ciri khas arsitektur Budha di Indonesia.

Penemuan Kembali Candi Borobudur

Pada abad XVIII Borobudur pernah disebut dalam salah satu kronik Jawa, Babad Tanah Jawi. Pernah juga disebut dalam naskah lain yang menceritakan seorang Pangeran Yogya yang mengunjungi gugusan seribu patung di Borobudur. Hal ini merupakan petunjuk bahwa bangunan candi itu ternyata tidak lenyap atau hancur seluruhnya.

Pada masa pemerintahan Inggris yang singkat dibawah pimpinan Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814, candi Borobudur dibangkitkan dari tidurnya. Tahun 1915 ditugaskanlah H.C. Cornelius seorang perwira zeni agar mengadakan penyelidikan. Cornelius yang mendapatkan tugas tersebut, kemudian mengerahkan sekitar 200 penduduk selama hampir dua bulan. Runtuhan-runtuhan batu yang memenuhi lorong disingkirkan dan ditimbun di sekitar candi, sedangkan tanah yang menimbunnya dibuang di lereng bukit. Namun pembersihan tersebut tidak dapat dilaksanakan secara penuh, karena banyak dinding-dinding yang dikhawatirkan runtuh.

Kemudian Residen Kedu C.L. Hartman, menyuruh membersihkan sama sekali bangunannya, sehingga candinya nampak seluruhnya. Sepuluh tahun kemudian stupa induknya sudah ada dalam keadaan terbongkar, lalu dibersihkan pula bagian dalamnya, dan kemudian diberi bangunan bambu sebagai tempat menikmati pemandangan.

Tahun 1885 Ijzerman mengadakan penyelidikan dan mendapatkan bahwa di belakang batu kaki candi terdapat kaki candi lain yang ternyata dihiasi dengan pahatan-pahatan relief. Kaki Ijzerman terkenal dengan desas-desus relief misterius yang menggambarkan teks Karmawibangga yaitu suatu teks Budhis yang melukiskan hal-hal yang baik dan buruk, masalah hukum sebab dan akibat bagi perbuatan manusia. Tahun 1890 sampai 1891 bagian relief itu dibuka seluruhnya kemudian dibuat foto oleh CEPHAS untuk dokumentasi, lalu ditutup kambali.

Sejarah Singkat Candi Borobudur

Sejarah Singkat Candi Borobudur 1

Sampai saat ini, secara pasti belum diketahui kapan Candi Borobudur didirikan, demikian juga pendirinya. Prof. Dr. Soekmono menyebutkan bahwa tulisan singkat yang dipahatkan di atas piguran-piguran relief kaki candi (Karmawibangga) mewujudkan suatu garis huruf yang bisa diketemukan pada berbagai prasasti dari akhir abad VIII sampai awal abad IX. Dimana pada abad itu di Jawa Tengah berkuasa raja-raja dari Wangsa Dinasti Syailendra yang menganut agama Budha Mahayana.

Sebuah prasasti yang berasal dari abad IX yang diteliti oleh Prof. Dr. J.G. Caspris, menyingkapkan silsilah tiga Wangsa Syailendra yang berturut-turut memegang pemerintahan yaitu raja Indra, putranya Samaratungga, kemudian putri Samaratungga Pramoda Wardani. Pada waktu raja Samaratungga berkuasa mulailah dibangun candi yang bernama Bhumu Sam Bhara Budhara, yang dapat ditapsirkan sebagai bukti peningkatan kebajikan, setelah melampaui sepuluh tingkat Bodhisatwa. Kerena penyesuaian pada Bahasa Jawa, akhirnya Bhara Budhara diganti menjadi Borobudur.

Dari tokoh Jacques Dumarcay seorang arsitek Perancis memperkirakan bahwa Candi Borobudur berdiri pada zaman keemasan Dinasti Syailendra yaitu pada tahun 750-850 M. Keberhasilan yang luar biasa disamping pendirian Candi Borobudur, juga berhasil menjalankan kekaisaran Khmer di Kamboja yang pada saat itu merupakan kerajaan yang besar. Setelah menjalankan kerajaan Khmer, putra mahkota dibawa ke Indonesia (Jawa) dan setelah cukup dewasa dikembalikan ke Kamboja, dan kemudian menjadi raja bergelar Jayawarman II pada tahun 802 M. Para pedagang Arab berpendapat bahwa keberhasilan itu luar biasa mengingat ibu kota kekaisaran Khmer berada di daratan yang jauh dari garis pantai, sehingg untuk menaklukannya harus melalui sungai dan danau Tonle Sap sepanjang 500 km.

Lebih lanjut Dumarcay merincikan bahwa Candi Borobudur dibangun dalam 4 tahap dengan perkiraan sebagai berikut:

1) tahap I sekitar tahun 775;

2) tahap II sekitar tahun 790 (bersamaan dengan Kalasaan II, Lumbung I, Sojiwan I);

3) tahap III sekitar tahun 810 (bersamaan dengan Kalasan III, Sewa III, Lumbung III, Sojiwan II);

4) tahap IV sekitar tahun 835 (bersamaan dengan Gedong Songo grup I, Sambi Sari, Badut I, Kuning, Banon, Sari dan Plaosan).

Setelah selesai dibangun, selama seratus lima puluh tahun, Borobudur merupakan pusat ziarah megah bagi penganut Budha. Tetapi dengan runtuhnya Kerajaan Mataram sekitar tahun 930 M, pusat kekuasaan dan kebudayaan pindah ke Jawa Timur dan Borobudur pun hilang terlupakan.

Karena gempa dan letusan Gunung Merapi, candi itu melesat mempercepat keruntuhannya. Sedangkan semak belukar trofis tumbuh menutupi Borobudur dan pada abad-abad selanjutnya lenyap ditelan sejarah.

Sejarah Singkat Candi Borobudur 2

Candi Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Budha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan Dinasti Syailendra. Pendiri candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga, sedangkan yang berasal dari Wangsa atau Dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900 M pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.

Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Budha. Arti nama Borobudur yaitu “biara di perbukitan”, yang berasal dari kata “bara” (candi atau biara) dan “beduhur” (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadah penganut agama Budha.

Candi Borobudur selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.

Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.

Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.

Sejarah Singkat Candi Borobudur 3

Candi Borobudur merupakan salah satu peninggalan sejarah terindah dan terbaik di dunia yang tercatat dalam daftar peninggalan sejarah dunia. Candi Borobudur adalah bangunan agama Budha terbesar di dunia dan telah diakui sebagai peninggalan sejarah terbesar yang pernah dibuat oleh manusia dan hingga kini selalu dikunjungi oleh jutaan turis domestik maupun mancanegara.

Candi Borobudur mempunyai bentuk bangunan yang tiada duanya di dunia. Bentuk arsitektur tersebut terinspirasi dari filsafat Micro Cosmos. Banyak ahli menyatakan bahwa Borobudur dibangun pada sekitar abad ke-8 ketika Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra memerintah kerajaannya di Jawa Tengah.

Borobudur adalah bangunan yang penuh dengan ornamen yang mengandung filosofi dimana ornamen-ornamen tersebut mempunyai simbol kesatuan dalam perbedaan yang dapat diikuti oleh semua orang untuk mencapai tujuan hidup yang paling mulia. Relief-relief yang terpahat pada tembok-tembok candi menceritakan akan ajaran hidup manusia yang sangat indah. Dengan kata lain, Borobudur adalah jiwa dari seni, budaya dan filsafat.

Beberapa waktu lalu candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.

Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.

Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut, termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.

Dari hasil pemugaran tersebut maka candi Borobudur menjadi bangkit kembali, dan sekarang candi borobudur merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia, dan candi Borobudur di masa sekarang telah dijadikan obejek wisata andalan di Jawa Tengah yang dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Album Peterpan

Album Taman Langit
Album Bintang di Surga
Album Alexsandria
Album Hari yang Cerah
Campuran