Bangunan candi Borobudur tercerminkan sebagai wujud percampuran antara Budaya asli bangsa Indonesia dengan Budaya Hindu Budha. Candi Borobudur merupakan bentuk perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan Hindu Budha. Candi Borobudur merupakan hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha.
Akibat diterimanya agama Hindu Budha oleh penduduk kepulauan Indonesia terutama Jawa, maka banyak aspek kebudayaan yang dihubungkan dengan kedua agama itu menjadi turut berkembang pula. Hal yang dapat diamati secara nyata terjadi dalam bidang seni arca dan seni bangun (arsitektur).
Relief yang dipahatkan pada candi Borobudur bukan hanya menggambarkan riwayat sang budha tetapi juga terdapat relief yang menggambarkan lingkungan alam Indonesia. Terdapat pula relief yang menggambarkan bentuk perahu bercadik yang menggambarkan kegiatan nenek moyang bangsa Indonesia pada masa itu.
Bentuk kesenian lain yang turut terpacu sehubungan dengan pesatnya kehidupan agama Hindu Budha dalam masyarakat adalah seni budaya Hindu Budha. Banyak karya sastra dan susastra yang diubah dalam masa Hindu Budha selalu dilandasi dengan kebudayaan Hindu atau Budha. Juga diuraikan perihal ajaran agama yang dianyam dengan cerita-cerita yang melibatkan para kesatria dan kerajaan-kerajaan atau kehidupan pertapaan.
Pada candi Borobudur disertai pula berbagai macam benda yang ikut dikubur yang disebut bekal kubur sehingga candi Borobudur juga berfungsi sebagai makam bukan semata-mata sebagai rumah dewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar